Sunday, October 9, 2016

Dear Future Husband: I’m Done Wasting My Time on You

I’ve spent too much time waiting for love…


Dear Future Husband,
I’m done.
I’m done thinking about you and who you will be. I’m done wondering if you’re one of my friends, or someone I have already met. I’m done answering my friends when they ask me what I want you to be like. I’m done with it all.
I’m done wasting my time dreaming of you. I’ve spent a lot of my life dwelling on things to come. I’ve missed so many great moments because my mind was absent. You are future, but I am present. My life is present. And I’ve decided to let you show up in the present before I start thinking of you often. As someone very wise once put it, “do you think God is just going to let your future spouse walk by without tapping you on the shoulder?” I’m sure I won’t miss you when you come so I’m going to stop staring at the door.
I’m done assuming that I know what’s best for me. I’m done sketching out your best qualities to match my own. I’m done stealing God’s job. I’m done trying to be the architect for my own future. God is the professional, so I’m going to let Him take care of the details and give me a tour when He’s ready. I trust that He is going to build something more beautiful than I would ever think to construct.
I’m done setting unreasonable expectations for you. I’m done being the girl that puts you on a pedestal and believes that marriage will be easy if she just finds that perfect guy. I’m done mentally planning our TLC wedding and our “Pride and Prejudice” happy ending. I’m done measuring you up to movie characters and inspirational quotes on Pinterest. I want to be happy with you being you. The beautiful thing is that you’re not fictional and you’re not just the chorus to a love song. I want you to be authentic and genuine. I’m done expecting you to be anything else.
I’m done assuming that sooner is better when it comes to knowing you. I’m done asking God to get on with it already. I’m done despising people who have found love already. I’m done wishing I were them. I’m thankful that I am me and that my story is unique. I’m done buying into the idea that being in love is the only way to live.
I’m done assuming that you exist at all. This is not because I think I will never find love or because I don’t trust God. In fact, it’s because I trust God that I’m done expecting you. My life will be great no matter if you are real or not. I think single Christians tend to forget this. My Christian journey won’t necessarily lead me down the aisle. That doesn’t mean that God loves me any less. God has something great for me. It may or may not be a husband, but that’s okay.
If you are real, I want you to know that right now I am focusing on hiding my heart in Christ alone. I’m going to let Him take care of me. And honestly, even in the future, when and if I know you, I’m going to let Him take care of me then. You will never be my everything. I never want to be your everything, either. I think our best love will come through a mutual love for our Savior. Love without the cross really isn’t love at all.
Sit tight, future husband, if you’re out there at all. Hide your heart in Jesus as well and wait until he taps you on the shoulder and says, “it’s that one over there.” I’ll be thrilled when and if that moment comes, but I’m done waiting for love. I’ve already found it. And I pray that you have, too.

#FaithIt

Friday, January 1, 2016

#TipsiH


April dua ribu tujuh, pertama kali menginjak dunia musik, saya gak bisa membedakan singkatan CD atau MC [cassette]. 

Tiap hari wara wiri bawa notes buat mencatat istilah2 di dunia baru saya. Maklum sebelum itu saya bekerja sebagai secretary di bidang finance ... kesimpulan : I'm BLANK !


April dua ribu tiga belas, genap enam tahun saya melintang pake gaya khayang, jongkok, tiduran, lompat sana lompat sini akhirnya LULUS dari dunia music specially international label musik tempat saya bekerja.

Gak sekedar jadi tempat yang menggaji bulanan, dunia musik mempertemukan saya dengan berbagai macam manusia dari yang artis kaliber dunia sampe artis lokal belom brojol, lahir prematur, sampe udah kondang, plus belajar intrik dan trik di music business yang gak bisa di dapet waktu kuliah atau kuliah musik manapun.

Ilmu jangan dibawa mati; dari pada saya lupa, mending mao bagi2 #TipsiH kali aja bisa berguna :p hehehhe

Buat artis yang baru mau masuk industry musik, pertama tolong di pikirkan matang2 coz it's not that simple to be a star. SUWER!

Motto gue; "the easy you get into the industry the easy you get out".

#TipsiH no.1 ANTUSIASME !

Sebagai pendatang baru di industry musik pasti kan butuh exposure abis2an, terutama dari teman2 media so it would be nice kalo JANGAN LEBAY. 

Selalu antusias apabila di interview oleh teman2 media, baik dari media radio, tv ataupun cetak & online. Jangan pernah males2an dan menunjukkan kebosanan apabila di tanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang. 

Media dibagi atas 4 katagori besar; radio, tv, cetak [majalah/ tabloid/ koran] & electronic. Semuanya berperan penting sebagai "corong" materi kamu.

For your information; biasanya media visit radio bisa sehari 4-5 radio apalagi kalo lagi promo tour di luar jakarta dan pertanyaan yang diajukan akan sama dan berulang-ulang di masing2 radio, such as "personilnya siapa aja, kenalin diri dong", "nama band-nya apa", "judul single-nya apa", dll, dsb.

Please di-ingat nama yang interview dan dari media mana. Terutama media radio, karena radio mempunyai nama panggilan khusus untuk pendengar-nya. 


#TipsiH no.2 BODY LANGUAGE !

Body Language atau bahasa tubuh juga gak kalah penting dalam ber-promo.


Mungkin karena bosan di tanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang pada waktu interview kamu menunjukkan bahasa tubuh yang males2an, contohnya : main2in handphone yang sebenernya gak ada notification baru, gak konsen waktu di tanyakan sama sang interviewer, dll dsb. Gw yakin kamu bakalan masuk "bad reputation" list di temen2 media. And it's gonna be a snow ball beritanya. 

Ketemu fans yang gak sesuai dengan harapan langsung males2an padahal mereka lho yang bakalan beli album atau RBT ataupun yang nonton performer kamu.



Wardrobe penting banget juga di perhatikan. Bagi media tv, cetak & electronic "excellent from head to toe" is a must! karena kamu gak sekedar di interview tapi juga bakalan ada sesi foto dari berbagai angle. Terutama media tv, "etalase" jualan kamu yang paling mahal karena itungan durasi detik di tv sangat mahal dan semua artis pasti pengen masuk tv [bener gak tuh?]

Jangan mengira media radio karena tidak terlihat oleh audience trus bisa se-enaknya berpakaian. Mungkin aja materi kamu udah di airplay dan ternyata ada fans yang dateng langsung ke radio tersebut trus liat kamu cuma pake sendal jepit+kaos bolong2 secara si fans udah "ngayal" kamu keren banget mungkin dengan jaket kulit n sepatu boots ternyata khayalannya DROP cuma karena kamu pake kaos bolong2 lusuh plus sendal jepit. meh!


#TipsiH no. 3 PEMAHAMAN MATERI !


Q : Lagu kamu itu liriknya bercerita tentang apa ya ?
A : Tentang cinta. 

maksut lo dengan cinta apaan nih? cinta monyet? cinta sesama jenis? cinta mati? bingung kan lo kalo jadi yang nanya di kasih jawaban seperti itu. Mending di jawab dengan komplit. 
Misalnya; tentang cinta seseorang yang menyesal telah jatuh cinta pada orang yang salah ternyata orang itu hanya pemberi harapan palsu. 

Q : Lagu kamu ini ber-gendre apakah ?
A : British melayu.

Jangan pernah bikin gendre musik yang bisa bikin orang muntah2 darah pas interview kamu. Apa kabar John Lenon tuh kalo denger ada gendre british melayu. Bisa2 dia bangkit dari kubur buat jambakin rambut elu. hehehehe. So, make it as simple as you can. Misalnya; gendre musik kami adalah pop sedikit ada gendre rock. Dan ini pernah kejadian di salah satu band yang pernah di coaching.


#TipsiH no. 4 KOMUNIKATIF !


Karena kamu adalah calon artis ataupun udah jadi artis komunikatif haruslah di pupuk sedari dini. Misalnya di atas panggung sekiranya bisa berkomunikasi dengan audience karena merekalah sumber pundi2 uang kalian.

Komunikatif dengan media dimana n kapan aja specially pada saat interview. Lagi2 soal interview kan... hehehe...

So...selamat menempuh hidup baru & HAPPY NEW YEAR 2016 buat para pemburu ketenaran duniawi di industri entertainment...GANBATTTEEEEEEE \m/









Sunday, March 8, 2015

NO [worry]


It's 2015 already.

And actually at this moment, being single is not a big deal for me. But if I was living in the past, where getting married at the age of 16 is a norm, I would have been tagged as a sad old maid. And that doesn’t sound good.

Good thing I was born in the 21st century, the era where getting married is not the only option left for women. I am not closing my doors to any romantic opportunities that may come. However, I am not that all enthusiastic to exert efforts in searching the whole globe for it.

Being a single lady doesn’t sound good, and it could be horrible for some. But, I have realized that it is also an opportunity to explore the world all by myself, learn new things and help others.

Love is a wonderful thing and lucky are those to have found it. I believe that marriage is not for everybody. We have our friends and family to supply whatever incompleteness we might be feeling. They are the people who can give us enough love that we needed.

Everything happens for a reason. I may not understand it now, but God does and that is all that matters.

So, NO [worry].



Monday, June 30, 2014

The Words



If there are words from Him then I don’t have them.

You see, my brain has not yet reached the point where it should form a thought that could adequately describe the greatness of my God, and my lungs have not yet developed the ability to release a breath with enough agility to breathe out the greatness of His love, and my voice, you see, my voice, is so inhibited, restrained by human limits that it’s hard to even sing the praise of…

You see, if there are words for Him then I don’t have them.

My God, His grace is remarkable, mercies are enumerable, strength is impenetrable. He is honorable, accountable, favorable. He is unsearchable yet knowable, indefinable yet approachable, indescribable yet personal.

He is beyond comprehension, further than imagination, constant through generations, king of every nation. But if there are words for Him then I don’t have them.

You see, my word are few, and to try to capture the one true God, using my vocabulary will never do, but I use my words as an expression, an expression of worship to a savior, a savior who is both worthy and deserving of my praise, so I use words.

My hearts extols the Lord, blesses his name forever. He has won, my heart captured my mind and has bound them both together. He has defeated me in my rebellion, conquered me in my sin.

He has welcomed me into his presence, completely invited me in. He has made Himself the object of my sight, flooding me with mercies in the morning, drowning me with grace in night. But if there are words for Him then I don’t have them.

But what I do have is good news, for my God knew that man-made words would never do. For words are just tools that we use to point to the truth.

So He sent His son Jesus Christ as “The Word”, living proof. He is the image of the invisible God, the first born of all creation. Giving nothingness formation, and by His words He sustains, in the power of His name, for He is before all things and over all things He reigns, holy is His name, so praise Him for His life…

The way, He persevered in strife, the humble son of God becoming the perfect sacrifice.
Praise Him for His death…that He willingly stood in our place, that He lovingly endured the grave, that He battled our enemy and on the third day rose in victory. He is everything that was promised, praise Him as your risen king, lift your voice and sing, for one day He will return for us and we will finally be united with our savior for eternity.

So it’s not just words that I proclaim, for my words point to “The Word” and “The Word” has a name, hope has a name, joy has a name, peace have a name, love has a name and that name is Jesus Christ.

Praise His name forever !

by : Isaac Wimberley

Thursday, February 6, 2014

Raising Lion King babies

 

Kondisi nyata yang terjadi, industri kreativitas khususnya menjadi seorang artis band / penyanyi solo di dunia hiburan Indonesia sangat menyilaukan mata karena dilihat dari sisi materi yang berlimpah dan gemerlapan, membuat banyak orang berbondong-bondong mengirimkan demo ke label rekaman maupun meramaikan ajang pencarian bakat yang marak di televisi nasional dengan harapan akan di kontrak sang label atau sebagai pemenang karbitan ajang pencarian bakat itu.

Setelah mencicipi beberapa saat di belakang layar dunia hiburan, saya merasakan yang namanya Raising Lion King babies alias ngurusin si artis [band/penyanyi solo] dari belum masuk dapur rekaman sampe udah jadi product yang bisa di export. Membangun bersama teman-teman membawa Lion King babies sampai masa jaya-nya.

Sayangnya selama masa jaya, para Lion King yang sudah bukan babies lagi, entah karena pengaruh dari star syndrome atau pola hedonism cenderung menjadi jumawa dan bertingkah di atas batas normal.

Tak hanya menambah pundi-pundi kas, si pengusaha pun mendulang “pembersihan sampah” dari sensasi para Lion King ini. Dari “menutup botol” kasus supaya gak tercium media sampai ngurusin printilan2 ajaib mereka. Nah, biasanya permintaan yang agak nyeleneh seperti minta kompensasi lebih untuk menopang tuntutan bourgeois dan “ngambek” kalo gak diturutin plus ala2 mao resign atau bisa jadi bikin rekaman sendiri *sigh!

Sering di anggap sinis, sebenernya skeptic. Bedanya tipis, tapi saya memilih untuk menarik kesimpulan ternyata membesarkan artis itu seperti membesarkan Lion King babies karena bisa saja tangan yang memberi makan untuk hidup di makan hidup-hidup.

Semoga ciptaan baru Lion King babies dari para penguasa di tahun 2014 merupakan product yang “Jinak” selamanya.

Monday, December 9, 2013

ORA Beach, Ambon - The endless charm of east Indonesia

The endless charm of East Indonesia


the endless charm of east INDONESIA

Sebenernya ini adalah edisi BALIK KAMPUNG versi gue :p

kenapa ? karena kampung nenek moyang gw itu di Ambon, lebih tepatnya kampung gw bernama Waii even keluarga kami lahir dan besar di tanah jawa alias Jakarta. Tapi namanya Ambon ya judulnya pulang kampung juga :p hehehehe

Buat yang clueless next trip mao kemana, let's go to east Indonesia sebelom bagian timur dari Indonesia tambah mahal untuk di datengin karena udah punya banyak orang bule :( sedih yah... bagian2 terbaik negara kita sudah tidak dimiliki sama putra daerah.

DRAMA !

trip ini banyak drama ajaibnya :p hehehe

Karena penerbangan malam jadi gw dan temen gw ini santai banget untuk jalan ke Gambir. Pake Damri biar irit ke bandara kan yaaahh...ternyata bis Damri dari Gambir ke bandara itu paling malam adalah jam 8 malam dan kami sampe Gambir jam 10 malem ajah, untung gak kebawa bis Damri yang ke lampung secara kita tuh udah sempet duduk manis dalem bis itu :( huhuhu drama gilak...mao untung malah buntung :( Akhiran naik taxi blue bird dengan alih2 pake voucher taxi biar gak di bokis-in sama taxi2 gelap yang beredar di Gambir.

Oia sebelom lupa, waktu udah duduk di taxi ternyata temen gw ketinggalan backpack-nya di bis Damri tujuan Lampung yg sempet kita duduki itu dan lagi2 untungnya bis itu belom jalan, kebayang kan drama-nya kalo udah jalan masa kita ngejar2 ke Lampung buat backpack-nya temen gw yang isinya dompet n tiket pesawat *edan emang :p

Sampe bandara akhirnya ketemuan sama temen kita yang baru dateng dari Bandung buat ikutan juga ke ora.

Singkat cerita sampe ambon kita tuh pagi jam 7. Di bandara kami mendapat kabar bahwa salah satu teman kita yang sebelumnya trip ke banda neira itu terkena demam berdarah dan harus pulang ke jakarta dimana kita cuma kenal dia untuk trip ini :(

FYI trip ini adalah trip banda neira-ora beach tapi kami hanya ikut yang ora beach aja.

Ngupi2 lah kita bertiga di bandara ambon sambil ketar ketir kapal cepat itu berangkat jam 9 pagi dari pelabuhan Tulehu dan masih harus nunggu ada beberapa teman yg kita belum kenal dan mereka juga join trip ini tapi mereka menggunakan pesawat Garuda. Jam 8.30 akhirnya kita berangkat setelah 2 orang teman baru kita sampai. Jam 9 tepat sampailah kita di pelabuhan Tulehu, puji Tuhan belom lepas jangkar si kapal setelah drama lari2 macam di kejar anjing biar gak ketinggalan kapal *fiiiuuhhh






Kapal cepat memakan waktu 2 jam perjalanan dari pelabuhan Tulehu-Amahai. Sampai pelabuhan Amahai sudah di jemput oleh local transportation untuk perjalanan ke Ora beach.

Dalam perjalanan ke ora beach kami menelusuri Taman Nasional Manusela yang supeeerrr keren. Kenapa keren? karena di dalem taman nasional itu jalanan-nya udah di aspal dan pemandangan serta pohon2 di hutannya gila2an keren-nya. Semoga yah taman nasional ini gak bakalan di "garap" sama peguasa2 hutan yang isi otaknya cuma pengen nebang hutan buat dijual lagi demi kekayaan pribadi semata :(






2 jam perjalanan di dalam taman nasional Manusela sampailah kita di pintu angin. Pintu angin adalah ujung-nya taman nasional manusela sebelom masuk ke desa Sawai.






STUNNING !
kata pertama yang keluar dari pikiran saya waktu melihat pemandangan dari desa sawai ke ora beach itu. 

5 menit dengan menggunakan kapal nelayan kecil and WELCOME to ORA beach eco resort.























Di pantai ora terdapat hamparan pasir putih yang bersih dan terang. Dengan latar belakang perbukitan Taman Nasional Manusela, cottage kayu yang dibangun nyaman, hembusan udara sejuk, langit biru serta warna warni pemandangan coral, terumbu karang dan ratusan spesies ikan membuat serasa di alam mimpi. Pemandangan ini bisa dilihat tanpa harus turun ke air karena bisa dengan mudah disaksikan dari kamar tempat menginap. Pokoknya siap NYEMPLUNG berenang  & snorkling kapan aja deh :)









Gak jauh dari sana terdapat kawasan "mata air belanda" yakni mata air payau yang menyatu langsung dengan air laut tanpa tercamput rasa air asin dan air payau. 





Jangan lewatkan mengabadikan landscape mempesona dari tebing batu bernama Hutapia, tebing dengan dinding vertical 90 derajat ini menawarkan landscape lebih mempesona dibandingkan ke phi phi island di Thailand sana. Sewaktu kami disana ada beberapa mahasiswa dari Mapala Indonesia sedang membuat jalur panjat tebing.






Kegiatan wajib adalah menyewa perahu untuk ber-snorkling-ria sambil merasakan hangatnya air laut sambil melihat pemandangan bawah laut yang tentunya sangat mempesona.











Time flies so fast .... 3 days already and it's not enough :(

I will come back here again, for sure. *Sumpah pramuka!
Maybe with my husband and our children....someday *AMEN!

See you when I see you beautiful place... awesome friends... amazing trip in 2013 <3

*foto koleksi pribadi & koleksi rekan2 seperjalanan.



Itinerary lengkapnya :

Click this link --> WWW.TRIPTRUS.COM


- Tiket pesawat PP Jakarta - Ambon - Jakarta Rp 2.100.000,- dengan penerbangan malam Batik Air Jakarta-Ambon dan Sriwijaya Air untuk Ambon-Jakarta.

- Akomodasi dan local transportation Ambon - Ora beach - Ambon totalnya Rp 1.750.000,- bisa di cicil 3x karena kami perginya 19 orang dan udah di koordinir sama salah satu teman kami. 

Including penginapan di Ora Beach Eco Resort selama 2 malam dan tiket PP kapal cepat PP Tulehu-Amahai-Tulehu

Untuk teman2 yang mao trip kesana bisa booking langsung juga kok dan tentunya harus dari jauh2 hari karena nampak tempat ini udah mulai dikenal banyak wisatawan.

- Ora beach resort : bapak Alfin 081-0833-554

- Local transport di Ambon : bapak Avvandi 0813-43000991
- Local transport Amahai-Ora beach : bapak Aziz 0812-47162005

Ora beach Eco Resort terletak di bagian utara pulau Seram, Maluku. 

Berlokasi hanya 4 jam perjalanan dari kota ambon.




Saturday, May 18, 2013

postcard membawa saya ke YUREP a.k.a Europe

Dear Postcard,

You really inspiring me ... A LOT !

Smile,
-della-



Itu mungkin kartu pos yang bakalan saya kirim ke pembuat kartu pos karena foto2 landscape berbagai belahan dunia bikin saya ngiler.

Postcard bergambar tulip dan windmill selalu di kirimkan oleh almarhum oma saya yang tinggal di negeri kincir angin ke mama saya sebagai salah satu media komunikasi mereka.

Lucunya walaupun saya dulu belum bisa membaca, terlebih bahasa almarhum oma kadang2 pake bahasa kompeni tapi saya selalu mengkoleksi semua postcard itu :) 

Tahun ini setelah nabung bertahun-tahun akhirnya saya sampai juga di salah satu tempat yang namanya EROPA. Semua di mulai dari mimpi. Mimpi liat gambar si postcard yang akhirnya jadi kenyataan.

FYI, mama saya adalah the one and only dalam keluarga inti-nya yang masih tinggal di Indonesia karena semua hijrah ke negeri kincir angin.

Misi pertama saya ke yurep a.k.a eropa adalah bertemu dengan complete version of my BIG family. Seumur hidup belum pernah ketemu mereka complete version. Seneng, seru, deg2an karena bakalan naik pesawat pertama kali dengan waktu lebih dari 12 jam karena ada transit2 segala, ketemu om, tante, ponakan, sepupu2 plus akhirnya sampe juga ke negara yang ada salju-nya :p [norak yaa.. tapi gak pa2 lah maklum product anak singkong :p hehehe]

Udah kebayang gimana seneng-nya bisa liat depan mata kepala sendiri windmill & kembang tulip yang tadinya cuma bisa diliat di postcard

Old architectures, canal, sepeda dimana-mana, kereta super cepet, tranportasi bersih dan tepat waktu bikin saya betah walau cuma sebentar aja.

Ternyata postcard menjadi alat penyemangat buat para pemimpi seperti saya ini.

Saya yakin banyak orang asing ke Indonesia gara2 liat gambar2 di  postcard bergambar monas, hamparan sawah hijau, gunung, laut, pantai, danau, dsb, dll. 

Semoga para orang asing itu gak "kejebak" sama gambar2 postcard-nya Indonesia. [baca "kejebak" : macet, banjir, polusi tingkat dewa].