Monday, December 9, 2013

ORA Beach, Ambon - The endless charm of east Indonesia

The endless charm of East Indonesia


the endless charm of east INDONESIA

Sebenernya ini adalah edisi BALIK KAMPUNG versi gue :p

kenapa ? karena kampung nenek moyang gw itu di Ambon, lebih tepatnya kampung gw bernama Waii even keluarga kami lahir dan besar di tanah jawa alias Jakarta. Tapi namanya Ambon ya judulnya pulang kampung juga :p hehehehe

Buat yang clueless next trip mao kemana, let's go to east Indonesia sebelom bagian timur dari Indonesia tambah mahal untuk di datengin karena udah punya banyak orang bule :( sedih yah... bagian2 terbaik negara kita sudah tidak dimiliki sama putra daerah.

DRAMA !

trip ini banyak drama ajaibnya :p hehehe

Karena penerbangan malam jadi gw dan temen gw ini santai banget untuk jalan ke Gambir. Pake Damri biar irit ke bandara kan yaaahh...ternyata bis Damri dari Gambir ke bandara itu paling malam adalah jam 8 malam dan kami sampe Gambir jam 10 malem ajah, untung gak kebawa bis Damri yang ke lampung secara kita tuh udah sempet duduk manis dalem bis itu :( huhuhu drama gilak...mao untung malah buntung :( Akhiran naik taxi blue bird dengan alih2 pake voucher taxi biar gak di bokis-in sama taxi2 gelap yang beredar di Gambir.

Oia sebelom lupa, waktu udah duduk di taxi ternyata temen gw ketinggalan backpack-nya di bis Damri tujuan Lampung yg sempet kita duduki itu dan lagi2 untungnya bis itu belom jalan, kebayang kan drama-nya kalo udah jalan masa kita ngejar2 ke Lampung buat backpack-nya temen gw yang isinya dompet n tiket pesawat *edan emang :p

Sampe bandara akhirnya ketemuan sama temen kita yang baru dateng dari Bandung buat ikutan juga ke ora.

Singkat cerita sampe ambon kita tuh pagi jam 7. Di bandara kami mendapat kabar bahwa salah satu teman kita yang sebelumnya trip ke banda neira itu terkena demam berdarah dan harus pulang ke jakarta dimana kita cuma kenal dia untuk trip ini :(

FYI trip ini adalah trip banda neira-ora beach tapi kami hanya ikut yang ora beach aja.

Ngupi2 lah kita bertiga di bandara ambon sambil ketar ketir kapal cepat itu berangkat jam 9 pagi dari pelabuhan Tulehu dan masih harus nunggu ada beberapa teman yg kita belum kenal dan mereka juga join trip ini tapi mereka menggunakan pesawat Garuda. Jam 8.30 akhirnya kita berangkat setelah 2 orang teman baru kita sampai. Jam 9 tepat sampailah kita di pelabuhan Tulehu, puji Tuhan belom lepas jangkar si kapal setelah drama lari2 macam di kejar anjing biar gak ketinggalan kapal *fiiiuuhhh






Kapal cepat memakan waktu 2 jam perjalanan dari pelabuhan Tulehu-Amahai. Sampai pelabuhan Amahai sudah di jemput oleh local transportation untuk perjalanan ke Ora beach.

Dalam perjalanan ke ora beach kami menelusuri Taman Nasional Manusela yang supeeerrr keren. Kenapa keren? karena di dalem taman nasional itu jalanan-nya udah di aspal dan pemandangan serta pohon2 di hutannya gila2an keren-nya. Semoga yah taman nasional ini gak bakalan di "garap" sama peguasa2 hutan yang isi otaknya cuma pengen nebang hutan buat dijual lagi demi kekayaan pribadi semata :(






2 jam perjalanan di dalam taman nasional Manusela sampailah kita di pintu angin. Pintu angin adalah ujung-nya taman nasional manusela sebelom masuk ke desa Sawai.






STUNNING !
kata pertama yang keluar dari pikiran saya waktu melihat pemandangan dari desa sawai ke ora beach itu. 

5 menit dengan menggunakan kapal nelayan kecil and WELCOME to ORA beach eco resort.























Di pantai ora terdapat hamparan pasir putih yang bersih dan terang. Dengan latar belakang perbukitan Taman Nasional Manusela, cottage kayu yang dibangun nyaman, hembusan udara sejuk, langit biru serta warna warni pemandangan coral, terumbu karang dan ratusan spesies ikan membuat serasa di alam mimpi. Pemandangan ini bisa dilihat tanpa harus turun ke air karena bisa dengan mudah disaksikan dari kamar tempat menginap. Pokoknya siap NYEMPLUNG berenang  & snorkling kapan aja deh :)









Gak jauh dari sana terdapat kawasan "mata air belanda" yakni mata air payau yang menyatu langsung dengan air laut tanpa tercamput rasa air asin dan air payau. 





Jangan lewatkan mengabadikan landscape mempesona dari tebing batu bernama Hutapia, tebing dengan dinding vertical 90 derajat ini menawarkan landscape lebih mempesona dibandingkan ke phi phi island di Thailand sana. Sewaktu kami disana ada beberapa mahasiswa dari Mapala Indonesia sedang membuat jalur panjat tebing.






Kegiatan wajib adalah menyewa perahu untuk ber-snorkling-ria sambil merasakan hangatnya air laut sambil melihat pemandangan bawah laut yang tentunya sangat mempesona.











Time flies so fast .... 3 days already and it's not enough :(

I will come back here again, for sure. *Sumpah pramuka!
Maybe with my husband and our children....someday *AMEN!

See you when I see you beautiful place... awesome friends... amazing trip in 2013 <3

*foto koleksi pribadi & koleksi rekan2 seperjalanan.



Itinerary lengkapnya :

Click this link --> WWW.TRIPTRUS.COM


- Tiket pesawat PP Jakarta - Ambon - Jakarta Rp 2.100.000,- dengan penerbangan malam Batik Air Jakarta-Ambon dan Sriwijaya Air untuk Ambon-Jakarta.

- Akomodasi dan local transportation Ambon - Ora beach - Ambon totalnya Rp 1.750.000,- bisa di cicil 3x karena kami perginya 19 orang dan udah di koordinir sama salah satu teman kami. 

Including penginapan di Ora Beach Eco Resort selama 2 malam dan tiket PP kapal cepat PP Tulehu-Amahai-Tulehu

Untuk teman2 yang mao trip kesana bisa booking langsung juga kok dan tentunya harus dari jauh2 hari karena nampak tempat ini udah mulai dikenal banyak wisatawan.

- Ora beach resort : bapak Alfin 081-0833-554

- Local transport di Ambon : bapak Avvandi 0813-43000991
- Local transport Amahai-Ora beach : bapak Aziz 0812-47162005

Ora beach Eco Resort terletak di bagian utara pulau Seram, Maluku. 

Berlokasi hanya 4 jam perjalanan dari kota ambon.




Saturday, May 18, 2013

postcard membawa saya ke YUREP a.k.a Europe

Dear Postcard,

You really inspiring me ... A LOT !

Smile,
-della-



Itu mungkin kartu pos yang bakalan saya kirim ke pembuat kartu pos karena foto2 landscape berbagai belahan dunia bikin saya ngiler.

Postcard bergambar tulip dan windmill selalu di kirimkan oleh almarhum oma saya yang tinggal di negeri kincir angin ke mama saya sebagai salah satu media komunikasi mereka.

Lucunya walaupun saya dulu belum bisa membaca, terlebih bahasa almarhum oma kadang2 pake bahasa kompeni tapi saya selalu mengkoleksi semua postcard itu :) 

Tahun ini setelah nabung bertahun-tahun akhirnya saya sampai juga di salah satu tempat yang namanya EROPA. Semua di mulai dari mimpi. Mimpi liat gambar si postcard yang akhirnya jadi kenyataan.

FYI, mama saya adalah the one and only dalam keluarga inti-nya yang masih tinggal di Indonesia karena semua hijrah ke negeri kincir angin.

Misi pertama saya ke yurep a.k.a eropa adalah bertemu dengan complete version of my BIG family. Seumur hidup belum pernah ketemu mereka complete version. Seneng, seru, deg2an karena bakalan naik pesawat pertama kali dengan waktu lebih dari 12 jam karena ada transit2 segala, ketemu om, tante, ponakan, sepupu2 plus akhirnya sampe juga ke negara yang ada salju-nya :p [norak yaa.. tapi gak pa2 lah maklum product anak singkong :p hehehe]

Udah kebayang gimana seneng-nya bisa liat depan mata kepala sendiri windmill & kembang tulip yang tadinya cuma bisa diliat di postcard

Old architectures, canal, sepeda dimana-mana, kereta super cepet, tranportasi bersih dan tepat waktu bikin saya betah walau cuma sebentar aja.

Ternyata postcard menjadi alat penyemangat buat para pemimpi seperti saya ini.

Saya yakin banyak orang asing ke Indonesia gara2 liat gambar2 di  postcard bergambar monas, hamparan sawah hijau, gunung, laut, pantai, danau, dsb, dll. 

Semoga para orang asing itu gak "kejebak" sama gambar2 postcard-nya Indonesia. [baca "kejebak" : macet, banjir, polusi tingkat dewa].




melirik si LIRIK





MUSIC !

Satu kata tapi bisa buat hidup lebih hidup (iklan gak sih.. hehehe)

Buat saya music specially lirik dalam music tersebut bisa mewakilkan suasana hati dan apa yang ingin di katakan tapi tidak bisa di ungkapkan. 

Seringkali twit, status facebook atau path saya di isi oleh penggalan2 dari lirik lagu. Sebenernya pengen ngomong cuma kok ya susah di jabarkan entah karena malu, lagi marah, galau atau sekedar nyindir. Dua tahun terakhir ini sih kebanyakan pakai lirik untuk si dia yang sampe sekarang gak pernah nyadar kalo saya "gubrak in lop" sama dia *krik*

#ToWhomItMayConcern ... hastag untuk mengakhiri sepenggal lirik lagu yang sering saya pakai di status buat pria yang udah gak tau kemana itu *kemudian hening*

Ternyata dalam industri musik selain melody lagu yang catchy, lirik adalah salah satu faktor yang menentukan kalau lagu itu bakalan booming di pasaran atau enggak.

Di suatu masa ada band terkenal dengan para personil handal bermain musik dan vocalist bersuara keren tapi susah nulis lirik. see...? Jadilah lirik lagu langsung di serahkan kepada sang expert penulis lirik padahal si penulis lirik itu gak bisa memainkan alat musik apapun. 

Lirik "rocker juga manusia" dari group Serius atau "kamu dimana, dengan siapa, sedang berbuat apa"-nya Kangen Band bisa di bilang jadi hook lagu yang sebenernya penampakan si artis gak enak2 amat buat di pandang mata :p tapi toh gara2 lirik ajaib ini bisa jadi booming di negeri tercinta kita :)

Statistik lirik lagu paling banyak tuh tentang cinta. Entah lagi falling in love, gloomy, broke up atau sekedar flirting.

Seperti lirik lagu ADELE, wanita bertubuh subur-se-subur-nya itu bisa meroket dengan lirik "Someone like you" yang dulunya boro2 di lirik sama orang buat jadi penyanyi tenar. Lirik Someone Like You mewakilkan banyak manusia [seperti saya] buat speak up ke dunia apa yang ada di hati. Bisa treak2 pas lagi karaoke atau sekedar nulis status pake lirik ini.

So, if breakups' lyric never existed, the music industry would go bankrupt, right ?